Monday 17 June 2013

Definisi Desa, Kota,,Perkotaan dan Pedesaan

Ø     DEFINIS KOTA
 kota adalah kelompok penduduk yang bertempat tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Kota adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan social budaya.

Book Report Ecological Literacy

BAB I
PENDAHULUAN

Judul Buku    : Ecological Literacy
Penulis            : Michael K. Stone dan Zenobia Barlow
Penerbit          : Sierra Club Books
Sinopsis           :
Buku ini merupakan buku penting yang mensintesis teori canggih dan cerita inspiratif yang sukses untuk pendidikan ekologi dari SD sampai tingkat Perguruan Tinggi. Buku ini berisi paparan tentang reorientasi cara manusia hidup dan cara mendidik anak untuk mencapai hal yang mereka inginkan memiliki banyak kesamaan, itulah yang dikatakan oleh para ahli dalam buku ini. Kedua hal tersebut dikatakan sama karena harus didapatkan dengan memperbaiki berbagai sistem kehidupan yang ada, seperti sistem keluarga, ekologi, dan politik. Namun, upaya kita untuk memperbaiki dan membangun sistem kehidupan masyarakat secara berkelanjutan tersebut hanya dapat terlaksana apabila generasi kita di masa yang akan datang bisa menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan menjaga warisan nenek moyang atau yang dalam buku ini disebut sebagai Ecological Literacy (Peduli Lingkungan).
Konsep peduli lingkungan yang dijelaskan oleh pencipta buku ini yaitu Pusat Ecoliteracy di Berkeley, California, telah melampaui pembahasan yang dipaparkan oleh disiplin ilmu lingkungan. Seperti yang telah dikatakan oleh David W. Orr dalam penulisan kata pengantarnya, pembahasan buku ini bertujuan untuk membantu kita menuju transformasi dalam bidang substansi, proses, dan ruang lingkup pendidikan pada semua tingkatan.

Penilaian dan Pengajaran Keterampilan Abad 21

Keterampilan Belajar Abad 21 Untuk Melatih Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Melalui Sistem Pembelajaran Berbasis ICT (Information and Communication Technology)

Abad 21 yang dikenal semua orang sebagai abad pengetahuan yang merupakan landasan utama dari segala aspek kehidupan. Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi. Pencapaian keterampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan keterampilan.

Kemampuan menghubungkan ilmu dengan dunia nyata dilakukan dengan mengajak siswa melihat kehidupan dalam dunia nyata. Memaknai setiap materi ajar terhadap penerapan dalam kehidupan penting untuk mendorong motivasi belajar siswa. Secara khusus pada dunia pendidikan dasar yang relatif masih berpikir konkrit, kemampuan guru menghubungkan setiap materi ajar dengan kehidupan nyata akan meningkatkan penguasaan materi oleh siswa. (Patrick Griffin & Barry McGaw. 2012)

Sumber dan Media Pembelajaran IPS

1. Sumber Media Pembelajaran Kontekstual dan Elektronik
1.1. Media Pembelajaran kontekstual IPS di SD

Dewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang sederhana sampai yang canggih. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam pembelajaran karena siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya lingkungan sekitar, buku literature, TV, surat kabar, majalah, dan jaringan internet.

Masalahnya sekarang apakah guru IPS sudah memanfaatkan berbagai media sebagai sumber pembelajaran secara efektif?

Konten IPS

Fakta, Konsep, Generalisasi dan Teori dalam IPS

Pengertian Fakta, Konsep, Generalisasi Dan Teori Dalam IPS
Ilmu-ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan sehari-hari dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Pengetahuan tentang tidakan atau perilaku manusia ini memberikan suatu pola dasar bagi materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Dalam suatu stuktur ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya ilmu sosial,tersusun dalam 3 (tiga) tingkatan materi, dimulai dari yang paling sempit sampai kepada yang paling luas luas, (1) fakta, (2) konsep (3) generalisasi (Savage dan Armstrong dalam Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh, 1998 : 4).

Tuesday 11 June 2013

Erotisme dan Moral Ekonomi

Erotisme dan Moral Ekonomi

Marilah kita kaitkan pemikiran di atas dengan mengambil contoh sederhana yang sudah menjadi fenomena di masyarakat dan negara kita. Adalah artis-artis dangdut populer (yang kemudian paling fenomenal “penyanyi dangdut erotis” Daratista) telah menimbulkan pro-kontra di masyarakat karena penampilan “goyang ngebor, goyang patah-patah”, dan goyang erotis lain, yang berbuntut kontroversi, kecaman, pencekalan, termasuk pula dukungan dan pembelaan. Mereka yang pro berargumen bahwa aktivitas penyanyi (penari?) dangdut tersebut adalah salah satu bentuk kreasi dan ekspresi seni, yang jika dihalangi tentu saja akan melanggar HAM, keadilan, kebebasan berekspresi, dan kesempatan ekonomi, bahkan melecehkan perempuan. Mengapa harus “penyanyi dangdut erotis”?, begitu pembelaan yang sering mereka lontarkan.






Pada umumnya yang melontarkan suara-suara ini adalah beberapa dari kalangan bisnis, aktivis demokrasi, dan gerakan perempuan di Indonesia. Sementara yang kontra berpandangan bahwa goyangan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama, merusak moral bangsa, dan merendahkan harkat dan martabat manusia terutama kaum wanita. Diantara yang gencar menyuarakan pandangan tersebut adalah MUI, beberapa PemKot, kaum agama, dan terakhir Rhoma Irama, dengan “gerakan moralnya” yang berusaha mengubah “perilaku” “penyanyi dangdut erotis”

Monday 10 June 2013

HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK IPS


HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK IPS



Menurut sumber lain S.Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia.

JURNAL PENELITIAN PERAN KELUARGA DALAM MEMBANTU MENUMBUHKAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL PADA ANAK SD



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesama manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Berbeda dengan makhluk lainnya, seperti hewan misalnya, tanpa manusia lainnya manusia akan mati. Sejak dilahirkan, manusia merupakan individu yang membutuhkan individu lainnya untuk dapat bertahan dan melangsungkan kehidupannya. Seorang bayi yang baru dilahirkan membutuhkan seorang ibu yang dapat memberinya makan, melatih berjalan, dan melindunginya. Selain itu, manusia berbeda dengan hewan yang mempunyai kelengkapan fisik untuk dapat bertahan sendiri.
Fredman (1962:112) menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak dilahirkan dengan kecakapan untuk “immediate adaptation to environment” atau kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan segera terhadap lingkungannya. Namun lebih dari itu, manusia diberi alat yang melebihi kekuatan fisik, yaitu akal, fikiran, dan perasaan yang tidak dimiliki makhluk lain.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa manusia sejak dilahirkan telah membutuhkan manusia lainnya untuk dapat bertahan sehingga jika ia hidup sendirian akan mengalami gangguan kejiwaan. Dengan bergaul bersama manusia lainnya, ia akan merasakan kepuasan dalam jiwanya. Naluri manusia untuk selalu berhubungan dengan sesamanya ini dilandasi oleh alasan-alasan sebagai berikut:
1.      Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat)
2.      Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya

Bahan Ajar : “ Sejarah Konsep Waktu"



A.    Pengertian Sejarah
Perkataan sejarah mula-mula berasal dari bahasa Arab “Syajara”, artinya terjadi, “Syajaratun” artinya Pohon kayu. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa kehidupan manusia pada masa lampau sehingga sejarah memiliki tugas pokok, yaitu membuka kegelapan kehidupan umat manusia pada masa lampau untuk dipaparkan pada generasi masa kini, dengan tujuan agar generasi masa kini dapat mengetahui, memahami, dan mencontoh hal-hal yang positif dari generasi masa lampau.
Pengertian Sejarah menurut para ahli :

ETNISITAS DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA ( NATION AND CHARACTER BUILDING )



BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
“ Megahnya sebuah kerajaan tergantung kepada kehebatan dari pengurus dan keluarga kerajaan. Jayanya suatu negara tergantung kepada pemimpin dan jiwa dan peran pemudanya. Mustahil sekali kejayaan, kemegahan, dan kemakmuran dicapai apabila peran pemuda tidak bisa memberikan nilai kontribusi kepada negaranya. Kontribusi yang dimaksud adalah sejauhmana kualitas moral dan intelektual generasi muda disumbangkan kepada eksistensi negaranya. Sudah menjadi hukum alam yang tua akan digantikan yang muda, yang patah akan ditumbuhi tunas baru untuk terus berkembang sehingga siklus perkembangan berjalan secara hukum alam dan kodrati ” .
Generasi muda merupakan harapan untuk menggantikan mereka yang sudah tua. Sudah sepantasnya generasi muda harus siap melanjutkan bahkan mengembangkan apa yang sudah dilakukan oleh orang sebelumnya. Hal ini akan terus berjalan sesuai dengan perkembangan zaman  dan menjadi pengaruh besar dalam perkembangan sebuah bangsa dan negara ke depan.
Generasi muda yang mempunyai moral atau dalam Islam disebut sebagai akhlak merupakan konsekuensi yang harus ada apabila sebuah bangsa ingin maju dan berkembang. Tidak akan mungkin negara bisa berkembang apabila generasi muda dari bangsa itu sendiri tidak memiliki akhlak yang mulia tetapi justru mengedepankan kemungkaran menuju kerusakan.

Friday 1 February 2013

PANIC at the JOURNAL

Jumat malam ini gw mau iseng iseng berhadiah posting tentang Panic at the Journal sambil ditemani nyamuk2 nakal, yang menghabiskan segelas darah dari tubuhku dan menyisakan bintik merah sesudahnya.tapi biarlah itung2 amal pada sesama makhluk ciptaan Allah SWT, balik lagi pada benang merah. jurnal disini merupakan sebuah tugas mata kuliah IPS dengan dosen pengampu Ibnu Hurri H,S.Sos.



Gw ketemu beliau dalam mata kuliah IPS dari semester pertama sampe semester III sekarang. Sekilas profil dosen ini memang asyik, gw bilang asyik karena dalam segi penguasaan materi,pengetahuan,serta cara bicara yang luwes adalah ciri beliau sebagai seorang dosen IPS. Jika dalam hal itu asyik tapi tidak dalam hal pemberian tugas...karena apa??? karena tugasnya selalu yang menguras kepala, tenaga dan dompet.Dalam hal ini yang gw bilang menguras kepala tenaga dan dompet ialah penugasan membuat penelitian ilmiah atau Jurnal. Tugas ini sebagai pengganti Ujian Akhir Semester. 


Your My Place the Rest

Free Music Online
Free Music Online