Fakta,
Konsep, Generalisasi dan Teori dalam IPS
Pengertian
Fakta, Konsep,
Generalisasi
Dan Teori Dalam IPS
Ilmu-ilmu sosial mengkaji perilaku
manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan sehari-hari dalam upaya
menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan.
Pengetahuan tentang tidakan atau perilaku manusia ini memberikan suatu pola
dasar bagi materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Dalam
suatu stuktur ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya ilmu sosial,tersusun dalam
3 (tiga) tingkatan materi, dimulai dari yang paling sempit sampai kepada yang
paling luas luas, (1) fakta, (2) konsep (3) generalisasi (Savage dan Armstrong
dalam Fakih Samlawi dan Bunyamin Maftuh, 1998 : 4).
Fakta
Fakta adalah sesuatu yang betul-betul ada dan bersifat khas, kongkrit dan tidak berulang. Dalam IPS, fakta berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya, oleh karena itu jumlahnya tidak terbatas.
Fakta adalah kejadian khusus dari peristiwa atau benda yang pada akhirnya menjadi bahan mentah atau menjadi observasi oleh ilmuan pengetahuan sosial.
Kedudukan fakta dalam IPS adalah sebagai data
atau informasi yang
diperlukan untuk membentuk suatu konsep dan generalisasi, karena konsep dan generalisasi harus dibuktikan dengan fakta-fakta yang
ada, tanpa fakta konsep tidak akan terbentuk, tanpa konsep generalisasi pun tidak ada. Fakta bisa juga diartikan sebagai suatu informasi atau data
yang ada atau terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan dan dikaji oleh para ahli ilmu
social yang terjamin kebenarannya.
Ilmu
sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung dalam proses
kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang
mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan
suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan (Body
of Knowledge)
atau tubuh dalam ilmu pengetahuan.
Menurut
Savage dan Amstrong (dalam Taneo, 2010 : 111) struktur ilmu sosial terdiri dari
tiga tingkatan, dimulai dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu :
(1) fakta, (2) konsep, (3) generalisasi.
Fakta
:
Adalah kenyataan yang ada disekitar kita yang tidak terbatas jumlahnya,adalah ramuan dari pemikiran atau
bahan dasar pembentuk konsep,objek dan kesan
inderawi.
Konsep
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang
membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Terdapat dua makna dari kata “konsep” yaitu:
Pertama bermakna sebagai rencana, rancangan atau draf.
Kedua bermakna sebagai gagasan, ide pokok, atau pokok-pokok pikiran.
Ada
beberapa definisi tentang konsep menurut para ahli, yaitu :
Menurut S. Hamid Hasan (1995); konsep adalah pengabstraksian dari sejumlah benda yang
memiliki karaakteristik yang
sama, seperti: kursi,meja, rumah dan sebagainya.
Menurut More dalam Skell (1995:30), konsep adalah sesuatu yang
tersimpan dalam benak atau fikiran manusia berupa ide dan gagasan.
Parker
mengemukakan konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu, atau gagasan yang
ada melalui contoh-contoh.
Konsep dapat dipahami apabila dibahas tentang atribut, kelas (golongan), dan simbol. Atribut adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari objek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut
dapat didasarkan atas fakta berupa informasi kongkrit yang
dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung.Kelas
(golongan): Pengelompokan kategori dari benda, kejadian atau gagasan (pikiran). Setiap kelas memasukan atribut yang
sama dan mengeluarkan atribut yang
berbeda atau tidak berhubungan. Simbol, dapat dinyatakan dengan kata, tanda, gerakan badan, angka sebagai alat untuk mengkomunikasikan dengan kelas
lain.
Fakih Samlawi (1998) mengemukakan bahwa Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang
memiliki keterkaitan dan makna. Lebih lanjut dikemukakan bahwa generalisasi berupa pernyataan tentang hubungan diantara konsep.
Ciri-ciri generalisasi :
1.Menunjukan hubungan dua konsep atau lebih.
2.Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang
menunjukan pada keseluruhan kelas dan bukannya bagian atau contoh.
3.Adanya tingkat abstraksi yang
lebih tinggi dari sekedar konsep.
4.Berdasarkan pada
proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
5.Berisi pernyataan-pernyataan yang
dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang
pasti dengan menggunakan
system penalaaran dan
equity.
Bukanlah sekedar pernyataan yang
diverbalkan atau penegasan pernyataaan akan tetapi satu kesatuan penting.
Fungsi generalisasi:
Sebagai tujuan umum studi
social atau IPS.
Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.
Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar.
Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.
No comments:
Post a Comment